Selasa, 03 September 2019

#

Berjuang untuk sesuatu yang harus diperjuangkan
Berhenti jika harus berhenti
Jangan egois
Jangan memaksa
Jadilah seperti air yang mengalir
Yang kapan saja menemukan pelabuhan akhir

(DA290519)

Senin, 13 Agustus 2018

Egois!

Haii! Balik lagi nih sama aku si pecinta sastra dan penulis amatiran. Ternyata aku udah lama yaa gak buka blog ini dan nulis berbagai macam puisi tentang dia yang aku sebut fatamorgana hehehe.. tapi si fatamorgana itu sudah hilang digantikan dengan sosok yang lain yang aku pikir bisa memberi aku sercerca pengharapan yang nyata bukan yang semu dan ternyata aku salah dia layaknya seorang fatamorgana yang dulu aku temui.

Sudah lama yaa nggak nulis puisi di blog ini maklum kegiatan kampus dan segala macam yang membuat aku lupa kalo aku ada blog pribadi.

Sudah cukup curhatan aku di atas dan ini puisi yang aku tulis untuk kamu!
Semoga kalian suka :)





EGOIS

Aku tahu Tuhan akan memberikanku seseorang yang terbaik
Tapi bisakah aku egois terhadapmu
Egois untuk ku miliki
Egois hanya aku sajalah yang akan kau cintai
Kenyataannya tidak
Semua itu hanya khayalan
Lagi-lagi
Hanya satu yang akan aku lakukan
Menunggumu

Rabu, 16 Agustus 2017

Hai... aku kembali lagi nih :) dengan satu sajak yang mungkin tanpa judul karena sajak ini dibuat saat hati dan pikiran yang tidak bisa menahan kesedihan saat itu. Semoga kalian suka :)

Kalau waktu bisa diputar aku tak ingin kau ada disini.
Tak ingin rasa itu muncul.
Tak ingin hati ini memilih bersamamu.
Tak ingin menjadi wanita yang selalu setia menunggumu.
Tak ingin menjadi wanita yang dulu seolah akan kau raih, tapi kenyataannya bukan itu.
Aku tak mau waktu itu ada kalau pada akhirnya aku yang terluka.
Mungkin ini adalah jalan Tuhan, Tuhan memang baik pada awalnya saat Dia mempertemukan kita.
Tapi pertemuan itu menjadi bencana saat ini.
Saat aku sadar aku hanya seorang wanita yang dipermainkan oleh seseorang sepertimu.
Ya.. itulah aku dan jalan yang dipilih Tuhan.
Pertemuan itu menjadi awal bahagia dan akhir yang menyakitkan.

(DAS 10-08-2017)

Selasa, 04 Juli 2017

Resensi Buku 5 Detik dan Rasa Rindu - Prilly Latuconsina




Haii.. balik lagi nih sama aku disini aku mau ngeshare tentang resensi buku 5 Detik dan Rasa Rindu dari Prilly Latuconsina yang udah aku tulis. Sebenernya sih Prilly itu idola aku sendiri sih jadi agak ada perasaan yang aneh saat nulis resensi ini, alasan kenapa aku memilih buku ini karena dilihat dari judul pertama sebelum rilisnya buku ini tuh judulnya yang unik dan membuat penasaran sebenarnya apa sih buku ini dan salah satu alasan yang lainnya adalah yaa.. karena aku mau mensupport dan membuat Prilly lebih termotivasi lagi nulis buku setelah baca ini. Semoga kamu bisa baca yaa ii dan maafkan aku karena berani ngeresensi buku pertama kamu ini hihihihi... :):)
Selamat Membaca semoga ada manfaat yang kalian dapat dan jangan lupa beli bukunya juga di toko buku kesayangan kalian..

  

5 Detik dan Rasa Rindu
Anatomi Buku
Judul Buku                  : 5 Detik dan Rasa Rindu.
Genre Buku                 : Nonfiksi
Penulis                         : Prilly Latuconsina.
Penerbit                       : The PanasDalam Publishing.
Penyunting Naskah     :  Fuad Jauharudin.
Ilustrasi Sampul          : Nafan
Desain Sampul            : Pidi Baiq.
Desain Isi                    : Deni Sopian.
Tahun Terbit               : 1. Pertama, Februari 2017.
                                      2. Kedua, Februari 2017.
Kota Terbit                  : Bandung.
Jumlah Halaman         : 155 Halaman.
Ukuran buku               : 150x150 mm
Harga Buku                 : Rp.49.000.,
Distributor                   : PT PanasDalam Publishing.
ISBN                           :  978-602-61007-0-2.

Nama lengkap Prilly Latuconsina adalah seorang perempuan berusia 20 tahun yang lahir di Kota Tangerang, Provinsi Banten tanggal 15 Oktober 1996. Prilly Latuconsina seorang aktris, presenter, personaliti televisi, dan penyanyi. Karier dimulai sebagai Chef di acara Koki Cilik dan bermain dalam beberapa sinetron. Kariernya semakin meroket setelah membintangi sinetron Ganteng-Ganteng Serigala di tahun 2014. Sempat terlibat dalam beberapa film sebagai aktris, di antaranya: Surat Untukmu, Danur, Hangout. Selain dunia peran ia juga menjajal kemampuannya di dunia tarik suara dengan meluncurkan sebuah album solo berjudul Sahabat Hidup. Sekarang ia mencoba menulis buku puisi 5 Detik dan Rasa Rindu ini berdasarkan pengalaman pribadi ia saat menjalani kehidupan ia di masa lalu. Buku ini menjadi buku pertama yang diluncurkan oleh Prilly Latuconsina.
            Prilly Latuconsina termasuk salah satu penulis pemula yang berani menjajal kemampuannya dalam menulis puisi. Awal mulanya ia tidak yakin dengan puisi yang ia tulis didalam buku ini tetapi karena semua orang mendukung ia dan mensupport ia  untuk mengumpulkan puisi-puisi ini agar menjadi satu karya yang pernah ia buat agar menjadi sebuah buku yang dikenal oleh masyarakat luas dan penggemar dari Prilly Latuconsina sendiri. Alasan  Prilly Latuconsina memilih menulis pusi ini karena menurut ia puisi adalah wadah perasaan, kemarahan yang bentuknya indah.
        
           Didalam buku 5 detik dan rasa rindu ini terdapat kekurangan dan kelebihan yang dimiliki buku ini. Salah satu kekurangan buku ini yaitu bahasa yang dipakai pada buku sulit dimengerti karena memakai kata-kata kiasan yang membuat pembaca sulit memahami apa maksud dari puisi yang ditulis dibuku ini. Didalam buku tak hanya kekurangannya saja tetapi ada juga kelebihan-kelebihan yang dimiliki buku ini yaitu: adanya informasi yang lengkap, data dan fakta yang memadai didalam buku ini, buku ini juga menjelaskan tentang pengalaman pribadi sang penulis dan cover buku juga tertata dengan baik dan rapi yang menggunakan hard cover.

          Buku 5 detik dan rasa rindu ini berisi sajak-sajak yang ditulis oleh penulis berdasarkan pengalaman yang pernah ia alami sebelumnya. 5 detik dan rasa rindu ini adalah buku yang mewakili perasaan penulis yang tak bisa disampaikan oleh penulis tetapi ia menuangkan perasaan itu melalui kata-kata yang tersusun hingga menjadi puisi yang indah di buku ini. Buku ini sangat menggambarkan jelas tentang perasaan yang dimiliki penulis dan informasi yang ada di buku ini juga sangat banyak dan bermanfaat bagi orang banyak atau bagi pembaca seperti saya, meskipun informasi berada di buku ini tidak secara langsung disampaikan hanya lewat kata-kata kiasan ataupun tulisan yang tersirat tetapi buku ini bisa diterima oleh baca dengan secara langsung dengan informatif dan lengkap.

           Dari bacaan yang saya baca dapat dari buku ini, saya dapat menyimpulkan buku ini yaitu: buku yang berisi sajak-sajak indah, yang tersusun rapih, dan mengandung makna tersendiri di setiap sajak yang ditulis di buku ini. Dengan membaca buku ini membuat saya termotivasi untuk menulis puisi seperti penulis buku ini, dan saya mendapat satu pelajaran yang saya dapat dari buku ini bahwa menulis sastra salah satunya puisi tidaklah sulit karena ide untuk menulis puisi ini bisa berasal darimana saja termasuk dari kehidupan atau kejadian-kejadian yang pernah kita alami sebelumnya. Daripada kita melakukan hal-hal yang tidak baik karena kejadian itu lebih baik pengalaman itu ditulis menjadi sebuah puisi yang indah dan bisa dinikmati oleh orang banyak yang bisa juga digunakan untuk memotivasi orang-orang yang mempunyai kisah yang sama seperti kita.

Selasa, 27 Juni 2017







Ini adalah foto gambar analisis swot yang aku buat dicerita yang sebelumnya. Dan ini aku tempel di lemari untuk menjadi motivasi untuk kehidupan yang akan datang. :)

Puisi: Si Langit yang Jahat.

Kalau langit belum  bisa menyampaikan  rindu ini kepada kamu,
biar rindu ini menjadi rasa yang akan hilang dengan sendirinya.
Sering kali aku bertanya kepada langit kapan kau akan menyampaikannya?
Meski hanya lewat hembusan angin agar kamu tahu kalau aku rindu.
Tapi si langit itu menjawab semua "untuk apa aku menyampaikannya kalau dia saja tidak merindukanmu, jalani hidupmu tanpa dia. Buang rasa rindumu itu karena masih banyak orang yang akan merindukanmu."
Dan ternyata langit yang dulu baik menjadi jahat saat ini.
Aku tersenyum miris dengan semua jawabannya.
Entah harus dengan cara apa aku menyampaikan rindu ini.
Karena saat ini si langit pun tak setuju dan menjelma menjadi langit yang jahat.



(DAS 18052017)

Kamis, 22 Juni 2017

Tugas yang mempunyai unsur perasaan yang tak karuan.

     Peristiwa ini berawal dari tugas Bahasa Indonesia yang mengharuskanku untuk menulis analisis swot tentang diriku sendiri. Pada awalnya aku sendiri sangat merasa kesulitan  bagaimana caranya agar aku menentukan kelemahan ataupun kelebihan dan lain-lainya di diriku sendiri. Sampai-sampai aku bertanya kepada semua orang yang mengenalku atau orang bisa di bilang dekat denganku dari sejak SMP sampai sekarang aku dekat dengan orang tersebut. Dan ternyata dari semua orang yang aku tanyakan jawaban mereka semua sama Dinda adalah seorang yang gampang sekali tersinggung dan mudah sekali moody yang berlebihan.
          Banyak sekali pengalaman yang aku dapatkan dari menulis analisis swot ini pengalaman bagaimana membuat desain yang sebenarnya aku sendiri tidak terlalu bisa untuk mendesain, di kampus sendiri pun aku masih pada tahap belajaar tentang materi desain di semester 2 ini. Tetapi di mata kuliah Bahasa Indonesia aku harus benar-benar bisa mendesain untuk nanti dilaporkan kepada dosen Bahasa Indonesia untuk nanti menambah nilai tugasku. dengan segala keterbatasan aku untuk mendesain aku benar-benar berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan semua itu meskipun dengan perasaan yang kadang-kadang suka tidak bisa dikendalikan terkadang kalau sudah lelah semua orang bisa terkena imbas dan mengubah emosi ditingkat yang benar-benar tidak bisa dikendalikan.
             Bukan dengan desain saja ditugas analisis swot ini tetapi terkadang konten bisa juga membuat aku merasa lelah dan rasanya aku tak mau menyelesaikan tugas itu. Ada pun hikmah yang aku ambil dari tugas analisis swot ini yaitu: bagaimana cara menilai diri sendiri itu dengan baik, mencoba hal yang baru yang sebenarnya tidak pernah aku coba sebelumnya, tidak mudah menyerah dengan semua rintangan yang ada.
           Alhamdullilah akhirnya tugas analisis itu terselesaikan dengan baik meskipun dengan perasaan yang banyak sekali aku rasakan.
         

#

Berjuang untuk sesuatu yang harus diperjuangkan Berhenti jika harus berhenti Jangan egois Jangan memaksa Jadilah seperti air yang mengal...