Selasa, 27 Juni 2017

Puisi: Si Langit yang Jahat.

Kalau langit belum  bisa menyampaikan  rindu ini kepada kamu,
biar rindu ini menjadi rasa yang akan hilang dengan sendirinya.
Sering kali aku bertanya kepada langit kapan kau akan menyampaikannya?
Meski hanya lewat hembusan angin agar kamu tahu kalau aku rindu.
Tapi si langit itu menjawab semua "untuk apa aku menyampaikannya kalau dia saja tidak merindukanmu, jalani hidupmu tanpa dia. Buang rasa rindumu itu karena masih banyak orang yang akan merindukanmu."
Dan ternyata langit yang dulu baik menjadi jahat saat ini.
Aku tersenyum miris dengan semua jawabannya.
Entah harus dengan cara apa aku menyampaikan rindu ini.
Karena saat ini si langit pun tak setuju dan menjelma menjadi langit yang jahat.



(DAS 18052017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#

Berjuang untuk sesuatu yang harus diperjuangkan Berhenti jika harus berhenti Jangan egois Jangan memaksa Jadilah seperti air yang mengal...